Ada dua kategori pemberangkatan calon jemaah haji Indonesia, yakni haji plus dan haji Reguler. Namun, ada perbedaan antara Haji Plus dan Haji reguler.
Haji merupakan salah satu rukun Islam terakhir yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim bagi mereka yang mampu secara fisik, mental dan finansial. Di Indonesia, ibadah haji merupakan penantian yang panjang dan diwajibkan bagi seluruh umat Islam Indonesia dalam berbagai golongan.
Tak heran jika kuota jemaah haji di Indonesia selalu dipenuhi antrean setiap tahunnya, namun hal tersebut tidak menyurutkan niat calon jemaah haji untuk tetap beribadah di Tanah Suci, meski harus sabar menunggu bertahun-tahun.
Ketika akan berangkat haji, Anda harus mempersiapkan diri dengan matang baik fisik maupun mental, dan Anda harus menyiapkan dana yang cukup karena biaya haji tidaklah murah.
Di Indonesia, ada dua kategori yang harus dibayar jika ingin menunaikan ibadah haji, yakni kategori Haji Reguler dan Haji Plus. Namun, ada perbedaan besar antara Haji Plus dan Haji reguler.
Inilah perbedaan haji plus dengan haji reguler
1. Biaya
Biaya haji tidaklah sedikit. Bagi yang berniat menunaikan ibadah haji namun memiliki dana terbatas, bisa menggunakan paket Haji Standar atau Standard dengan biaya sekitar Rp 39.000.000 tergantung trip.
Adapun biaya haji plus tentunya sangat berbeda dengan haji biasa. Setidaknya sebagai calon haji, Anda harus siap merogoh kocek mendekati Rp 130.000.000.
Perbedaan antara Haji Plus dan Haji Reguler
2. Masa tunggu keberangkatan
Dalam masa tunggu keberangkatan tentunya Haji Plus dengan Haji reguler memiliki masa tunggu yang berbeda.
Jika anda memilih haji plus maka tentunya anda berangkat sedikit lebih awal dari haji biasanya, anda bisa berangkat tahun itu juga atau mungkin harus menunggu sekitar 5 sampai 7 tahun baru bisa berangkat ke tanah suci.
Namun, jika Anda memilih Haji Standar, Anda mungkin harus plus sabar karena masa tunggunya jauh lebih lama daripada Haji Plus, yang berkisar antara 10 hingga 20 tahun.
3. Lamanya waktu di Tanah Suci
Saat menunaikan ibadah haji, juga ditentukan lamanya waktu di Tanah Suci. Jika memilih haji, biasanya membutuhkan waktu sekitar 25 hari di Tanah Suci. Sementara itu, haji reguler lamanya sekitar 40 hari. Semua ini sejak kepergiannya hingga kepulangannya ke tanah air.
4. Akomodasi dan konsumsi
Bagi yang memilih Haji plus untuk menginap dan berkonsumsi, semuanya dari awal hingga hari terakhir di Tanah Suci sudah ditanggung oleh pihak penyelenggara. Oleh karena itu, tidak perlu khawatir dan bingung memikirkan mencari tempat tinggal dan konsumsi selama menunaikan ibadah haji.
Berbeda dengan haji biasa, penyelenggara tidak menanggung semua biaya akomodasi dan konsumsi. Kamu juga harus siap-siap menyiapkan bekal untuk memasak selama berada di Tanah Suci jika tidak ingin mengeluarkan uang lebih. Namun jika Anda malas memasak, Anda bisa membelinya di warung makan atau restoran terdekat dengan tempat tinggal Anda selama berada di Tanah Suci.
5. Tinggal di Tanah Suci
Lokasi perumahan yang terjangkau dengan tempat ibadah akan menjadi poin penting kenyamanan Anda selama beribadah di Tanah Suci. Bagi Anda para jamaah haji juga tidak perlu khawatir karena pihak penyelenggara telah menyiapkan akomodasi untuk Anda selama berada di Tanah Suci yang terdekat dengan Masjidil Haram agar lebih fokus dan maksimal dalam berhaji. Sedangkan untuk jemaah haji reguler, jarak tempuh ke penginapan cukup jauh, yakni sekitar 2 hingga 5 kilometer dari Masjidil Haram, sesuai aturan yang ditetapkan pemerintah.
6. Bimbingan selama beribadah di Tanah Suci
Saat menunaikan ibadah haji di Tanah Suci, seluruh jamaah akan memiliki fasilitas pemandu yang dimaksudkan untuk mempermudah dan memandu seluruh aktivitas haji, khususnya di Makkah.
Selain karena biasanya jemaah akan mendapatkan arahan yang eksklusif dibandingkan dengan jemaah biasa, selain faktor biaya yang dikeluarkan, jumlah jemaah plus relatif kurang bisa dikoordinasikan dengan baik oleh pihak pengelola dibandingkan jemaah biasa. Dengan dana yang cukup besar, wajar jika fasilitas plus yang diterima jemaah berbeda dengan jemaah biasa.
Bagi yang akan menunaikan ibadah haji, plus minusnya, semua tergantung niat Anda. Apakah ibadah kita diterima atau tidak itu tentunya ditentukan oleh Allah SWT.
Hal terpenting yang harus Anda daftarkan dan lakukan adalah mempersiapkan diri dengan baik secara fisik maupun mental dan finansial agar ibadah anda berjalan lancar.